Kecintaan Generasi Muda Terhadap
Bahasa Indonesia
Maudy Mila Fadhila
P17210181029
1A / D3 Keperawatan, Politeknik
Kesehatan Malang
maudy.mila43@gmail.com
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dari Bangsa
Indonesia itu tersendiri. Lahir pada tanggal 28 Oktober 1928, yaitu pada hari
dibacakannya teks Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat
lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai masyarakat yang
berbeda-beda latar sosial, budaya, dan bahasa, serta sebagai alat penghubung
antar budaya dan antar daerah.
Sudah semestinya rakyat Indonesia mengetahui dan
menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di era
globalisasi saat ini, banyak sekali bahasa-bahasa baru (Loo, Gue, Eke,
Uwak,dll.) yang membuat generasi muda saat ini terbiasa menggunakan
bahasa-bahasa baru tersebut dikarenakan lebih gaul dan asik digunakan saat
berinteraksi daripada Bahasa Indonesia, sehingga kurangnya penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Hal ini biasanya terjadi di kota-kota besar,
dimana perkembangan teknologi dan informasinya lebih cepat daripada di
kota-kota kecil. Tetapi tidak menutup kemungkinan di kota-kota kecil juga
kurang dalam menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
dikarenakan mereka lebih sering menggunakan bahasa daerah masing-masing. Bahkan
sering ditemukan beberapa generasi muda sulit dalam mengucapkan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah
dalam kehidupan sehari-harinya.
Selain penggunaan bahasa-bahasa baru dalam kehidupan
sehari-hari, saat ini kebanyakan rakyat Indonesia sering menggunakan bahasa
internasional, yaitu Bahasa Inggris. Memang saat ini sudah mulai memasuki dunia
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), dimana Bahasa Inggris sangat dibutuhkan dalam
berinteraksi dengan warga negara asing yang datang ke Indonesia. Sebagai
generasi muda millenial yang baik, diharapkan mampu memperkenalkan Bahasa
Indonesia kepada warga negara asing, sehingga mereka para warga negara asing juga
mengetahui Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia ini lebih dikenal dunia.
Hal di atas menunjukkan bahwa, berkurangnya rasa cinta
generasi muda terhadap Bahasa Indonesia. Sehingga, dampak buruk yang dapat
timbul adalah kurang sopannya generasi muda jika menggunakan bahasa-bahasa baru
saat berkomunikasi dengan orang yang lebih tua. Selain itu, kurangnya
fungsional bahasa nasional dikalangan masyarakat di daerah-daerah kecil
sehingga kurangnya formalitas saat berinteraksi dengan orang-orang baru di
kota-kota besar.
Dalam salah satu isi teks Sumpah Pemuda, menyatakan bahwa
“Kami Putra dan Putri Indonesia,
menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia” dimana dapat
diartikan bahwa generasi muda seharusnya menjunjung tinggi Bahasa Indonesia
yang dapat dilakukan dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memperkenalkan kepada dunia
Internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar