PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI
Maudy Mila Fadhila
P17210181029
1A / D3 Keperawatan, Politeknik Kesehatan Malang
Menurut Donna L. Wong (1999) pertumbuhan adalah
bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh tubuh secara kuantitatif dan
bisa diukur. Beliau juga mendefinisikan bahwa, perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan,
dan belajar.
Dapat diartikan, pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah
sel dan berubahnya bentuk fisik makhluk hidup yang dapat terukur. Perkembangan
adalah perubahan secara matang organ tubuh, intelektual, psikologi, dan
psikososial makhluk hidup.
Wong (1999) menjelaskan bahwa pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia dimulai dari fase bayi, toodler, preschool, school,
remaja, dewasa, dan lansia. Fase bayi terbagi menjadi dua, yaitu neonatus (usia
0-28 hari) dan bayi (usia 29 hari – 11 bulan).
Perkembangan fisik
Menurut Wong (1995) ukuran meningkat sangat cepat selama tahun
pertama kehidupan. BB lahir menjadi 2× sebelum
6 bulan dan 3× pada 12 bulan. Tinggi meningkat
rata-rata 1 inci selama setiap 6 bulan pertama dan ½ inci pada 6 bulan
berikutnya.
Fontanel menjadi lebih kecil; fontanel posterior
menutup pada kira-kira 2 bulan. Pola
fungsi tubuh juga stabil, ditandai dengan tidur, eliminasi, dan rutinitas
menyusui yang dapat diprediksi. Perkembangan motorik berlangsung secara stabil
dengan arah kepala ke kaki.
Fungsi fisiologis stabil, dan pada akhir tahun pertama
tersebut, denyut jantung 80-100×/menit, tekanan darah 72 sampai 110 atau 38
sampai 72 mmHg. (Potter & Perry, 2005, hlm.655)
Motorik
|
Usia 3 bulan
|
Usia 6 bulan
|
Usia 9 bulan
|
Usia 12 bulan
|
Usia 15 bulan
|
Motorik Kasar
|
Mengangkat
kepala 90° pada saat telungkup, duduk dengan bantuan
|
Dapat berguling dengan sempurna,
kontrol kepala yang baik pada posisi duduk, merayap pada abdomen dengan
tangan
|
Mencapai posisi duduk dengan
mandiri, merangkak dalam seluruh ekstremitas , menarik diri sendiri untuk
posisi berdiri
|
Berjalan dengan mrmegang
dinding dan furnitur , berdiri sendiri , melakukan 1 sampai 2 langkah
|
Berjalan sendiri
|
Motorik Halus
|
Menggenggam dan memegang benda
secara singkat dan memasukkan benda tersebut ke dalam mulut
|
Menggunakan telapak tangan
menggenggam dengan jari-jari mengelilingi benda, memindahkan kubus dari
tangan satu ke tangan yang lain
|
Memegang dengan menjepit
memakai ibu jari dan jari-jari yang belum sempurna, memukul tangan yang
menahan kubus bersamaan
|
Menempatkan benda yang kecil
seperti kismis ke dalam kotak, membuat angka, angka dengan krayon
|
Menulis cakar ayam dengan
krayon, membangun menara dengan dua kubus
|
(Dimodifikasi dari Frankenburg WK dkk: The
Denver II: a major revision and restandardization of the Denver Developmental
Screening Test, Pediatrics,1992;
dalam Buku Perry & Potter, 2005, hlm. 656)
Perkembangan
Kognitif
Menurut Piaget, perkembangan kognitif
bayi di tahap sensori motor (0-2 tahun). Bayi lahir dengan sejumlah sel refleks
bawaan dan dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Pada tahap ini anak mampu
mensimilai dan mengakomodasi informasi dengan cara melihat, mendengar,
menyentuh, dan aktivitas motorik.
Semua kegiatan yang dilakukan
berfokus pada mulut (oral). Hal ini sering terlihat ketika anak sering
memasukkan segala benda ke dalam mulutnya untuk mengetahui atau mengenali benda
yang dilihatnya.
Perkembangan
Psikososial
Menurut Sigmud Freud, tahap oral
(0-1 tahun) merupakan tahap kepuasan dan kesenangan anak didapatkan melalui
kegiatan menghisap, menggigit, mengunyah atau bersuara. Bayi akan ketergantungan
pada orang di sekelilingnya sangat tinggi dan selalu minta dilindungi untuk mendapatkan
rasa aman.
Masalah yang sering terjadi
adalah masalah penyapihan dan makan, dimana anak tidak dapat jauh dari orang
tuanya.
Perkembangan
Psikoseksual
Tahap Oral-sensori (Lahir sampai usia 12 bulan)
Dalam tahap ini biasanya anak memiliki karakter diantaranya aktivitasnya
mulai melibatkan mulut untuk sumber utama dalam kenyamanan anak, perasaannya
mulai bergantung pada orang lain (dependent), prosedur dalam pemberian makan
sebaiknya memberikan kenyamanan dan keamanan bagi anak.
Peran perawat dan orang tua, perlu memperhatikan segala benda atau makanan
yang masuk ke dalam mulut anak serta perlu memperhatikan kebersihan benda
mainan dan makanan.
Perkembangan
Moral
Menurut teori Kohlberg (1968),
perkembangan moral bayi dan balita adalah tingkat premoral (prekonvensional :
lahir-9 tahun). Anak akan menyesuaikan minat diri sendiri dengan aturan,
berasumsi bahwa penghargaan atau bantuan akan diterimanya, kewaspadaan terhadap
moral yang bisa diterima secara sosial, kontrol emosi didapatkan dari luar.
Nutrisi
Perawat harus memahami bahwa
nutrisi dipengaruhi oleh banyak variabel (mis. Kultur keluarga, bentuk makanan,
makan yang lambat, atau alergi terhadap makanan) dan bahwa tidak ada diet yang
efektif untuk semua anak atau untuk satu kelompok usia.
Pemberian nutrisi yang adekuat
sangat penting untuk membantu dalam mempercepat pertumbuhan dan perkembangan
serta sebagai pertahan tubuh yang kuat untuk mencegah timbulnya penyakit..
Kegiatan menyusui
direkomendasikan untuk dilakukan kepada bayi karena air susu berisi nutrisi
esensial dari protein, lemak, karbohidrat, dan protein yang bereaksi sebagai
zat kekebalan yang mendukung kemampuan untuk melawan infeksi.
Formula siap pakai dapat
digunakan sebagai solusi masalah produksi ASI sedikit. Bahan ini mudah dipakai,
berisi bahan standar, dan diperkaya dengan vitamin dan mineral. Perawat
mendukung pilihan orang tua dalam metode pemberian makanan dan membantu mereka
dalam memberikan makanan kepada bayi secara adekuat.
Perawat juga perlu mengedukasi
kepada ibu bayi untuk selalu mengusahakan pemberian ASI eksklusif. ASI
eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin seteah persalinan, diberikan
tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai
bayi berumur 6 bulan. (Roesli, 2008).
Suplementasi. Bayi menyusu ASI mengabsorpsi zat besi secara adekuat selama 4 sampai 6
bulan pertama kehidupan. Setelah 6 bulan, diperkaya zat besi secara umum
disadari sebai sumber suplemen yang adekuat.
Makanan pendamping ASI (MP-ASI)
diberikan pada bayi setelah berusia 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
yang meningkat. Salah satu bentuk MP-ASI adalah bubur bayi instan. Komposisi
MP-ASI dapat disubstitusi dengan bahan pangan sumber protein dan vitamin A.
Gigi Geligi
Rata-rata, gigi pertama muncul pada
usia 7 bulan, tetapi terdapat variasi tiap bayi karena faktor genetik mereka.
Urutan tumbuhnya gigi dapat diperkirakan yang pertama muncul adalah gigi seri
tengah bagian bawah, setalah itu diikuti gigi seri tengah bagian atas.
Kebanyakan anaka berusia 1 tahun memiliki enam gigi.
Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya
untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan suatu penyakit tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Pemberian imunisasi tersebut disarankan
dimulai segera setelah lahir dan dilengkapi selama awal masa kanak-kanak
kecuali untuk boster.
·
Vaksin hepatitis
Usia
lahir sampai dengan 2 bulan : Hepatitis B-1
Usia
1 bulan sampai 4 bulan : Hepatitis B-2
Usia
6 bulan sampai 18 bulan : Hepatitis B-3
Usia
11 bulan sampai 12 tahun : Hepatitis B2
·
Vaksin difteria, pertusis, tetanus
Usia
2 bulan : DPT
Usia
4 bulan : DPT
Usia
6 bulan : DPT
Usia
12 bulan sampai 18 bulan : DPT3 (DtaP pd 15 + bln)
(pediatrics, 97(1):143, 1996)
Untuk CDC jadwal yang dianjurkan CDC tahun 1994 untuk Routine Active Vaccination of Infants and
Children (Selekman, 1994)”
Kepuasan dan rasa takut mengenai efek samping dari vaksinasi, khususnya
DPT, mengakibatkan sejumlah besar anak yang tidak menerima imunisasi yang
sesuai selama beberapa tahun belakangan ini. perlakuan ini menimbulkan epidemik
campak dan penandatanganan hukum nasional untuk menyediakan kompensasi yang jujur
untuk anak-anak yang cedera karena kelalaian. (The National Childhood Vaccine
Injury Act of 1986 and the Vaccine Compensation Amandements of 1987)”
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan sehingga dapat menurunkan
angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat Penyakin yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I).
Angka Kematian
Bayi
Menurut Dinas Kesehatan (2009), angka
kematian bayi (AKB) merujuk pada jumlah bayi yang meninggal antara fase
kelahiran hingga bayi <1 tahun per 1.000 kelahiran hidup. Berdasarkan
laporan dari Kabupaten/Kota di Jawa Timur pada tahun 2008 tercatat 4.368 bayi
meninggal dari 558.934 kelahiran. Menurut estimasi BPS, AKB di Provinsi Jawa
Timur tahun 2008 sebesar 32,2 per 1.000 kelahiran hidup (sumber: rencana
Pembangunan Kesehatan tahun 2005-2009).
Hal ini dapat disebabkan oleh
gagalnya adaptasi pada kehidupan ekstrauterin. Adaptasi tersebut dipengaruhi
oleh pengalaman antepartum ibu dan bayi baru lahir,pengalaman intrapartum ibu
dan bayi baru lahir, dan kapasitas fisiologi bayi baru lahir untuk melakukan
transisi ke kehidupan ekstrauterin.
DAFTAR RUJUKAN
Aris, Ainun. . Konsep
Tumbuh Kembang Manusia, (http://ainunfadilahdianhusada.blogspot.com/p/blog-page_5781.html?m=1)
diakses pada 4 September 2018
Asyillah, Safiah P. 2014. Tahap Konsepsi
Sampai Prasekolah, (http://kitaperawat.blogspot.com/2014/09/tahap-konsepsi-sampai-prasekolah.html?m=1), diakses pada 4
September 2018.
Blog. 2009. Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak, (http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/01/pertumbuhan-dan-perkembangan-anak.html?m=1) diakses pada 4 September 2018
Elvizahro, Leiyla. 2011. Kontribusi MP-ASI Bubur Bayi Instan dengan
Substitusi Tepung Ikan Patin dan Tepung Labu Kuning terhadap Kecukupan Protein
dan Vitamin A pada Bayi, (http://eprints.undip.ac.id/32571/)
diakses pada 4 September 2018
Hatyas. 2011. Konsep
Tumbuh Kembang Manusia, (http://hatyascenter.blogspot.com/2011/03/konsep-tumbuh-kembang-manusia.html?m=1)
diakses pada 4 September 2018
Kesehatan, Dinas. 2009. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2008. Profil Kesehatan,
pg. 5, (https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kecacatan+bayi&oq=kecacatatan#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3DyCDnd32A_1UJ),
diakses 8 Oktober 2018
Potter, P.A. & Perry, A.G. 1999. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Vol.1 E/4. Alih bahasa
oleh Yasmin Asih, Made Surmawati, Dian Evriyanti, Laily Mahmuda, Ellen
Panggabean, Kusrini S, Novietasari.Jakarta:EGC.hlm: 656.
Pritisari, Kirana. 2014. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan
Anak. Jakarta:GAVI.hlm159
Stright, Barbara.R. 2001. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Terjemahan oleh M.A.W. 2004. Jakarta: EGC.
Yuliastati & Amelia A. 2016. Keperawatan anak. Jakarta Selatan:Pusdik SDM Kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar