KIAT MENULIS KARYA ILMIAH BEBAS
PLAGIASI
Maudy Mila Fadhila
P17210181029
1A / D3 Keperawatan,
Politeknik Kesehatan Malang
Menurut Suganda (2006) dalam dunia tulis-menulis, termasuk juga dalam
penulisan artikel ilmiah, kegiatan pembajakan karya cipta orang lain lebih dikenal
sebagai plagiarisme. Beliau menyatakan bahwa praktik plagiarisme di Indonesia
ditengarai sudah cukup tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, plagiarisme
adalah tindakan penjiplakan yang melanggar hak cipta.
Menurut Widyartono (2018) etika
menulis karya ilmiah yang harus dipatuhi adalah tidak boleh melakukan plagiasi,
fabrikasi, falsifikasi, duplikasi, fragmentasi, eksploitasi, hingga kecerobohan
yang disengaja.
Menurut Nurgiyantoro, dkk (2015)
cara perujukan yang lazim dilakukan adalah perujukan
substansi permasalahan hanya berwujud kata atau istilah tertentu bahkan diungkap dengan bahasa yang
berbeda tetapi jelas hal itu milik pengarang yang dijadikan sumber, pembuatan parafrase dengan membuat
parafrase dari sumber yang dirujuk, dan perujukan
secara vibratim dengan mengutip apa adanya seperti pada sumber.
Tips menulis, agar terhindar dari
plagiarisme yaitu 1) menentukan buku yang akan dibaca, 2) sediakan buku saku
kecil, 3) tulis judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit,
jumlah halaman pada kertas kecil paling depan, 4) sembari pembaca buku, salin
ide utama yang didapatkan pada buku saku kecil yang telah dibawa, 5) ketika
menulis artikel, maka jika ingin menyintir dari buku yang telah dibaca,
fokuslah pada catatan di buku saku, 6) kembangkan kalimat dengan bahasa
sendiri, 7) tuliskan sumber kutipan, 8) cek tulisan artikel yang telah dibuat
di aplikasi/software untuk mengecek tingkat plagiarisme.
Ledwith dan Risquez (2008)
memberikan saran untuk yang terbaik berlatih dalam penggunaan alat
anti-plagiarisme yang muncul dari pengalaman penulis selama studi ini meliputi:
1) untuk memberi tahu siswa sebelumnya bahwa perangkat lunak akan digunakan,
dan menjelaskan alasan mengapa hal ini terjadi, 2) untuk menyarankan siswa
untuk secara mandiri menyerahkan makalah mereka agar mengatur pengajuan
percobaan awal, 3) untuk mengembangan, berkomunikasi dan mematuhi kebijakan
integritas akademik yang mencakup definisi, pedoman perilaku, dan proses
disiplin, 4) untuk memungkinkan siswa mengirim ulang karya mereka ketika
persentase yang tinggi dari teks yang cocok telah diidentifikasi.
Dalam penjelasan Lisangan (2013) hukuman yang
dikenakan pada plagiarisme tergantung pada beberapa faktor, seperti beratnya
pelanggaran dan apakah mahasiswa tersebut mengakui pelanggarannya. Hukuman yang
dapat diperoleh bervariasi antar lembaga dan termasuk pemberian nilai 0 (nol)
untuk tugas yang menjiplak, mengerjakan kembali tugas, dan dalam kasus-kasus
tertentu hukuman dapat berupa drop-out dari universitas.
Daftar Rujukan
Lisangan,
Erick A. 2013. IMPLEMENTASI n-GRAM TECHNIQUE DALAM
DETEKSI PLAGIARISME PADA TUGAS MAHASISWA. JURNAL TEMATIKA, 1 (2): 24-30.
Nurgiyantoro, B., Purbani, W. & Sutiyono. 2015. Buku Saku: Panduan Antiplagiarisme, (https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://fbs.uny.ac.id/sites/fbs.uny.ac.id/files/BUKU%2520SAKU%2520ANTI%2520PLAGIARISME%252013%2520april%25202015.pdf&ved=2ahUKEwjnoeT1rKveAhVUfX0KHZxoCFoQFjAJegQIARAB&usg=AOvVaw17JObzS_XVhCxwccFA9DkR)
diakses pada 28 Oktober 2018.
Suganda, T.
2006.
Perihal Plagiarisme dalam Artikel Ilmiah, Agrikultura 17:161-164.
Widyartono,
Didin. 2018. Panduan Menulis Karya Ilmiah
Di Perguruan Tinggi cetakan IV, hlm. 9. Malang: Universitas Negeri Malang.
Wijaya,
Hengki. 2018. Pencegahan Plagiarisme
dengan Anti-Plagiarisme Software dan Reference Management Tools Sebagai
Terobosan Inovasi Pendidikan dalam Publikasi Karya Ilmiah, (https://www.researchgate.net/publication/326198121_Pencegahan_Plagiarisme_dengan_Anti-Plagiarism_Software_dan_Reference_Management_Tools_Sebagai_Terobosan_Inovasi_Pendidikan_dalam_Publikasi_Karya_Ilmiah) diakses pada 28 Oktober 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar